Gegara Macet, Pengiriman Udang Terhambat, Pedagang Udang Merugi Belasan Juta Rupiah


(Foto: Saat dilakukan penyorteran selepas Pelabuhan Gilimanuk hendak menuju ke pasar di daerah Denpasar, Bali. Red).

 
Situbondo | Arjunanewsonline.com – Pengiriman komoditas udang terganggu akibat macet atau terhambat saat perjalanan dari Besuki, Situbondo ke Denpasar, Bali. Lantaran pada saat perjalanan di pusat kota Situbondo harus dialihkan ke jalan Sucipto dan tembus ke Mangaran hingga ke Jalan Pantura.

Gegara Macet‼️Pengiriman Udang Terhambat‼️Pedagang Udang Merugi Belasan Juta Rupiah‼️

 
Menurut Rahmat pedagang udang asal Kabupaten Situbondo ini yang sering mengirim dagangannya ke Denpasar, Bali harus menelan pahit, “Gak tahu lagi harus berbuat apalagi mas, tadi pas sekitar jam 2 siang harus muter dan terhambat di perjalanan mas, karena JALAN DIALIHKAN, infonya ADA DEMO di PUSAT KOTA SITUBONDO“, jelasnya kepada Arjuna News melalui whatsapp pribadinya. Senin, (09/09/2024).
 
Lebih jauh lagi, “Hal ini yang menyebabkan keterlambatan pengiriman udang yang biasanya estimasi pengiriman sudah sampai 2 jam sebelumnya harus terhambat. Yang jelas kami sangat tergantung pada jalur utama Jalan Pantura, bukan jalur alternatif lainnya”, kesalnya.
 
Ia mengungkapkan, “Akhirnya di sorter karena banyak yang sudah busuk akibat keterlambatan pengiriman. Kami dari arah besuki tujuan Bali dikarenakan waktu tidak sesuai jam masuk mengakibatkan udang banyak yang busuk. Walaupun sudah memakai es pun tidak begitu mampu mas, karena siang juga hawanya panas”.
 
“Selepas Pelabuhan Gilimanuk, sebelum pengiriman ke pasar di daerah Denpasar, Bali terpaksa kami berhenti dan mensorter yang busuk. Kami merugi belasan juta rupiah mas, ada puluhan bok yang disorter”, sambungnya dengan nada sedih.

Usai UNRAS‼️Perempatan Lampu Merah Alun Alun Situbondo‼️Jadi Tumpukan Sampah‼️ Shorts

“Sebelum sebelumnya tidak seperti ini mas, pengiriman lancar-lancar saja. Kami berharap semoga tidak ada hambatan lagi, dan bilamana harus ada pengalihan jalan harus juga diperhatikan. Terus kalau seperti ini, siapa yang mau bertanggung jawab, kami harus menelan pahit bersama teman-teman pedagang lainnya, kami sangat kesal rasanya”, pungkasnya. (Tim/Red)
Posted in News

Berita Terkait

Top