Pidato Jokowi di KTT G20 Hari Ini Menggetarkan, Isinya Mengejutkan Dunia, Dahsyat, Lihat!


Arjunanewsonline.com – Presiden Joko Widodo resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali pada Selasa (15/11/2022).
 
Adapun puncak KTT G20 akan berlangsung hingga Rabu (16/11/2022).
 
Jokowi membuka event internasional tersebut dalam kapasitasnya sebagai Presiden G20 tahun ini.

🔴 Ini Pengakuan Wanita Asal Madura Sumenep‼️Dalam P3RK4R4 351 Yang Dialaminya‼️Proses Hukum Saja‼️

Melansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi menyampaikan beberapa hal dalam pidato pembukaannya.
 
Jokowi menyatakan ingin pertemuan negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu bisa menghasilkan sesuatu yang konkret agar dunia menjadi lebih baik.
 
Dalam pidatonya, Jokowi mengajak para pemimpin negara G20 bekerja sama untuk pulih dari krisis dan menjaga perdamaian dunia.

🔴 Pengajian & Sholawat Bersama KHR. Kholil As’ad Pengasuh Ponpes Walisongo, Mimbaan Situbondo‼️

Jokowi juga menyoroti beberapa hal seperti krisis global termasuk perang dan krisis pangan, pandemi Covid-19, hingga ketersediaan pupuk.
 
Yang Mulia, Para Pemimpin, dengan ini saya nyatakan KTT G20 dibuka.
 
Selamat datang di Bali, selamat datang di Indonesia, merupakan kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT G20, saya paham seluruh upaya yang luar biasa agar kita duduk bersama di ruangan ini.
 
Para pemimpin yang saya hormati, dunia sedang menghadapi tantangan luar biasa, krisis-krisis terjadi, pandemi covid-19 belum selesai, rivalitas terus menanjak, perang terjadi, dan dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi dan keuangan sangat dirasakan dunia, terutama negara bekembang.
 
Masalah pupuk jangan disepelekan, jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan pupuk mencukupi dengan harga yang terjangkau, maka 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram.
 
Tingginya harga pangan saat ini dapat semakin buruk menjadi krisis tidak adanya pasokan pangan.
 
Kelangkaan pupuk dapat mengakibatkan gagal panen di berbagai belahan dunia.
 
48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi akan hadapi kondisi yang sangat serius.
 
Selain itu, kita juga melihat tatanan dunia dan hukum internasional juga sedang diuji.
 
Yang Mulia, hari ini mata dunia tertuju pada pertemuan kita.
 
Apakah kita akan mencetak keberhasilan?
 
Atau akan menambah satu lagi angka kegagalan?
 
Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal.
 
Sebagai presiden G20, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam, yang sangat lebar.
 
Namun, keberhasilan hanya akan dapat tercapai jika kita semua, tanpa terkecuali, berkomitmen, bekerja keras, menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret, sesuatu yang bermanfaat bagi dunia.
 
Yang Mulia, Indonesia memiliki 17.000 pulau, 1.300 suku bangsa, serta lebih dari 700 bahasa daerah.
 
Demokrasi di Indonesia berjalan dari tataran tingkat desa, pemilihan kepala desa, sampai tataran negara, pemilihan presiden, gubernur, bupati, dan wali kota.
 
Sebagai negara demokrasi, Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan, dan semangat yang sama harus ditunjukkan G20.
 
We have no other option, paradigm of collaboration is badly needed to save the world.
 
We all have responsibility, not only for our people, but also for the people of the world.
 
Being responsible means respecting international laws and principles of the UN Charter consistently.
 
Being responsible means creating win-win, not zero-sum situations.
 
Being responsible here also means that we must end the war.
 
If the war does not end, it will be difficult for the world to move forward.
 
If the war does not end, it will be difficult for us to take responsibility for the future of current generation and future generations.
 
We should not divide the world into parts.
 
We must not allow the world fall into another cold war.
 
Yang Mulia, Indonesia berharap G20 dapat terus menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif.
 
Di tengah situasi yang sangat sulit, G20 terus bekerja agar menghasilkan capaian konkret, mempersiapkan dana untuk menghadapi pandemi mendatang melalui pandemic fund, membantu ruang fiskal negara berpendapatan rendah melalui resilience and sustainability trust, mendorong percepatan pencapaian SDGs, menghasilkan ratusan kerja sama konkret, serta mendukung pemulihan ekonomi dunia yang lebih maju dan berkelanjutan melalui Bali Compact mengenai transisi energi.
 
Kita tidak hanya bicara, tapi melakukan langkah-langkah nyata.
 
Akhir kata, mari kita perlihatkan kepada dunia bahwa kita dapat bersikap bijak, memikul tanggung jawab, dan menunjukkan jiwa kepemimpinan.
 
Mari kita bekerja, dan mari kita bekerja sama untuk dunia.
 
Recover together, recover stronger.
 
Yang Mulia, itu lah yg ingin saya sampaikan sebagai pembukaan.
 
Selanjutnya kita mulai dengan diskusi tertutup, oleh karena itu dengan hormat saya mohon awak media untuk meninggalkan ruangan pertemuan, terima kasih. (***)
 
https://www.nesiatimes.com/pidato-jokowi-di-ktt-g20-hari-ini/

Berita Terkait

Top