Wakil Ketua Komisi II dari Fraksi Partai Gerindra Tunjukkan Taringnya, Dengan Merekom Bagi SPBU Nakal Untuk di Cabut Izinnya


Situbondo | Arjunanewsonline.com – Menindak lanjuti aspirasi masyarakat, beberapa keluhan yang sering terjadi ketika mengisi di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Terutamanya ketika jam – jam aktif pengendara umum mengisi, sering kali  kedapatan kehabisan stok BBM bersubsidi jenis (Pertalite) di pagi hari maupun malam, bila pun ada, mereka harus rela mengantri hingga antrian begitu panjang bila berpapasan dengan beberapa pengimbal, seperti terjadi di SPBU Suboh, Kabupaten Situbondo ini. Jumat, (18/11/2022).

🔴 Rekom Bagi SPBU N4K4L Khususnya Situbondo‼️Sekalian Cabut Ijinnya⁉️Berikut Penjelasannya ((Full))

Menanggapi hal ini Wakil Ketua Komisi II dari Fraksi Partai Gerindra Situbondo, Abd. Asis mengatakan kepada Arjuna News, ”Jadi sudah jelas, tidak di perbolehkan SPBU untuk melayani para pengimbal BBM bersubsidi yang tidak berizin, bila mana pengimbal di pergunakan untuk pertanian harus punya izin dari Dinas Pertanian, bila mana untuk kebutuan nelayan harus punya izin Dinas Perikanan”, ucapnya.
 
Komisi II kemarin dari hasil Hasil Kerja Dewan, “Sudah mengadakan rapat koordinasi bersama Tim Migas, Dipo Pertamina Banyuwangi beserta jajarannya, serta Pihak dari Polres Situbondo yang membidanginya menyepakati hasil dari rapat koordinasi. Yang mana mengimbal BBM bersubsidi itu tidak boleh”.
 
Lanjutnya, “Karena sudah melanggar aturan Perpres Nomor 69, perubahan dari 191 dan sanksinya sudah jelas. Karena pengimbalan yang tidak teratur atau tidak ber izin adalah salah satu  faktor indikasinya penyebab langkanya BBM Subsidi”. 
 
“Dari hasil rapat koordinasi dengan dewan, khususnya SPBU Suboh Komisi II sudah memberika Rekom kepada Tim Migas agar diberikan sanksi kepada SPBU Suboh 54.68 302 (Nakal. Red). Bahkan kalau masih ditemukan melanggar aturan dicabut izinnya”, paparnya.
 
Perwakilan Depo Pertamina Banyuwangi Mohammad Rifa’i, mengklaim ketersediaan kuota BBM bersubsidi khususnya di Kabupaten Situbondo tidak akan sampai langka, hingga akhir tahun 2022 ini.
 
Berdasarkan keterangan Mohammad Rifa’i perwakilan dari Depo Pertamina Banyuwangi, Pimpinan LSM Koreksi, Dwi Atmaka, mencurigai penyebab seringnya kehabisan stok BBM subsidi di beberapa SPBU salah satunya tidak tertibnya penyaluran.
 
”Iya mas, akhir-akhir ini beberapa masyarakat umum sering balek kanan, karena tidak kebagian BBM subsidi jenis Pertalite. Sedangkan kuotanya di SPBU berdasarkan Keterabgan Depo ketersediaannya sampai akhir tahun 2022 AMAN Terkendali. Namun faktanya AMAN Terkendala, Ada Apa??. Jangan sampai masyarakat umum jadi korban”, pungkasnya. (Mus/Red)
Posted in News

Berita Terkait

Top