Alasan Kemenparekraf Pilih Jakarta, Medan, dan Bali Jadi Wisata Kesehatan


 

Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pengembangan wisata kesehatan (wellness tourism) di Indonesia untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.

Adapun Kemenparekraf menjadikan wisata kesehatan untuk mengedepankan peningkatan kesehatan dan kebugaran fisik, serta pemulihan kesehatan spiritual dan mental wisatawan.

Pada tahap awal pengembangan wisata kesehatan ini, rencananya akan diterapkan di sejumlah daerah di Indonesia seperti Jakarta, Medan, dan Bali. Ke depannya akan diperluas ke destinasi lainnya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (events) Kemenparekraf Rizki Handayani menjelaskan alasan pemilihan Jakarta, Medan, dan Bali sebagai daerah pengembangan wisata kesehatan untuk tahap awal.

Dia bilang, hal ini dilatarbelakangi oleh jumlah ketersediaan rumah sakit yang ada di ketiga daerah tersebut.

“Selain itu, di Medan mempunyai potensi besar karena selama ini orang Medan yang ke luar negeri itu banyak sekali. Jadi kita harapkan dengan kita mempromosikan atau menyiapkan rumah sakit-rumah sakit yang ada di Medan, maka kemungkinan wisatawan-wisatawan yang berasal dari Sumatra Utara dan sekitarnya berobat ke luar negeri akan semakin kecil,” ujar Rizky dalam keterangan resmi, Rabu, 8 September 2021.

Sementara Bali terkenal menjadi salah satu sasaran wisatawan untuk menikmati wellness tourism dan herbal tourism. Bahkan, banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali untuk merasakan wisata berbasis wellness dan herbal tourism.

Selain Bali, untuk pengembangan wellness dan herbal tourism juga akan dilakukan di Solo, Jawa Tengah. Adapun di di Tawangmangu ada pusat kesehatan herbal milik Kementerian Kesehatan yang sangat berpotensi untuk didorong pengembangannya.

Penggunaan aplikasi PeduliLindungi

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan mengenai pengimplementasian aplikasi PeduliLindungi di semua sektor usaha parekraf.

Penggunaan aplikasi PeduliLindungi akan diperluas penggunaannya dari yang sebelumnya hanya di mal, diperluas ke hotel, restoran, dan cafe. Piloting akan dilakukan di empat kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya.

Rencananya, penggunaan aplikasi PeduliLindungi akan menggunakan filtering empat kondisi user yaitu hijau, kuning, merah, dan hitam. Adapun pengunjung diperkenankan masuk ke tempat-tempat tersebut adalah pengunjung dengan kondisi hijau dan kuning.

“Selain itu bersama dengan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, kita akan menerbitkan surat edaran bersama mengenai imbauan untuk penggunaan aplikasi PeduliLindungi secara bertahap sesuai dengan koordinasi Kemenko Marves dan Kemenkes. Penggunaan aplikasi, termasuk untuk MICE di hotel-hotel juga akan dipertimbangkan,” jelas Sandiaga.

 

.medcom.id/ekonomi/bisnis/8N0wdyzK-alasan

-kemenparekraf-pilih-jakarta-medan-dan-bali-jadi-wisata-kesehatan

Berita Terkait

Top