Nasib Pesantren Cahaya Islam di Dusun Blumbang, Desa Tanjung Kamal Terancam Longsor Akibat Abrasi


Situbondo | Arjunanewsonline.com -Penyewaan tanah Hak Guna Usaha (HGU) oleh salah seorang warga kepada PT. Cahaya yang akan dijadikan tambak seluas kurang lebih 7 hektar selama 3 tahun. Kini sudah hampir selesai batas waktu dari perjanjian sewanya, sementara kegiatan yang sudah dilakukan oleh tambak tersebut, banyak menyisakan PR bagi lingkungan maupun warga sekitar. 
 
Seperti pengerukan tanah berlebihan di bibir pantai, merusak ekosistem yang ada. Hingga menyisakan jurang besar yang mudah dan kapan saja bisa ambles atau longsor di terjang ombak terus menerus, hingga potensi abrasi akan menimpa.
 
Abrasi adalah proses pengikisan tanah yang terjadi di daerah pesisir diakibatkan oleh hantaman ombak terus menerus atau pasang surut besaran gelombang air laut. 
 
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak tersebut adalah dengan menanam tanaman bakau atau mangrove di daerah pesisir pantai dan pemberian pembangunan tangkis penahan ombak. Namun hal itu masih tidak di lakukan untuk antisipasi adanya dampak langsung yang akan terjadi. 
 
Dengan adanya kegiatan pengerukan tanah yang berlebihan hingga menyisakan jurang besar di samping Pondok (sebelah timur) akan menjadi salah satu faktor indikasi utama terjadinya longsor yang di akibatkan abrasi. Menimpa lahan pekarangan pondok yang ada di Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Senin, (20/03/2023).
 
Misnatun, salah satu warga sekitar Dusun Blumbang, Desa Tanjung Kamal mengatakan, “Karena kemungkinan besar setiap tahunnya bibir pantai akan terkikis hingga 1 meter ke permukaan, sementara jurang yang besar sisa kegiatan pengerukan mulai terkikis ombak, begitu ambles ombak tersebut masuk ke jurang. Habislah lahan pesantren terkena longsor di akibatkan terjangan ombak atau abrasi”, jelasnya.

((Full)) Warga Sangat Terbantu‼️Andalkan MCK Saat Sungai Kering‼️Desa Sumberkolak, Situbondo‼️

Urukan tanah tersebut diambil dan digunakan untuk keperluannya sebagai sarana dan prasarana seputar lokasi tambak, dari awal pembangunan hingga selesai. 
 
Pantauan Arjuna News di lapangan memang terlihat jurang besar sisa dari pada kegiatan oleh tambak sudah mulai tergerus ombak dan tidak lama kemungkinan akan ambles. Bahkan tanah yang hanya ditengarai tetesan hujan dan angin, perlahan mulai rapuh berjatuhan. Karena tanah tersebut tanah campuran pasir yang sifatnya mudah rapuh dan lunak. 
 
Lanjut Misnatun selaku tokoh masyarakat melanjutkan, ”Warga sudah resah terhadap sisa kegiatan tambak (jurang besar) yang menghawatirkan akan longsor. Apabila nanti ada ombak besar di musim kemarau, ini akan banyak tergerus kelokasi pondok”.
 
”Tuntutan warga berharap ada pembangunan tangkis penahan ombak di bibir pantai, agar terjangan ombak tidak langsung ke permukaan, hingga saat ini belum terpenuhi oleh pihak tambak maupun pemerintah. Ya seperti inilah kalau dusun terpencil mas, seperti di marginalkan”, cetusnya. 

((Full)) Sengketa Tanah Waris‼️Desa Selomukti, Situbondo‼️9 Ahli Waris Tidak Dilibatkan‼️

”Ini tanahnya sudah kadung rusak mas, siapa yang akan bertanggung jawab ?”, pungkasnya. (Asis Chemoth/Red)
Posted in News

Berita Terkait

Top