Telan Ratusan Juta Rupiah Bimtek Desa se Situbondo, Apakah Hanya Habiskan Anggaran Saja !


Situbondo | Arjunanewsonline.com – Diketahui Perjalanan Bimtek Kepala Desa dan Perangkat Desa Study Tiru yang di inisiasi oleh Apdesi (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur ini Menelan Anggaran Desa hingga Ratusan Juta Rupiah. Dengan tujuan yang dipilih di luar daerah yakni Kebumen, Yogyakarta, Jawa Tengah menuai issue negatif di masyarakat. Pasalnya, perjalanan tersebut ternyata telah menelan Anggaran Desa hingga ratusan juta rupiah.

Seorang Ayah Kandung‼️Di Desa Tj. Kamal Situbondo‼️Inginkan Jenazah Anaknya di Autopsi‼️

Bimtek itu sendiri bertujuan untuk Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Study Tiru di dua desa di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Salah satunya adalah Desa Seboro, Kecamatan Sadang. Kamis, (27/07/2023).
 
Menurut keterangan yang diberikan oleh Ketua Panitia, yaitu Imam Anshori yang sekaligus Kades Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih ini mengatakan kepada Arjuna News, “Pembiayaan perjalanan ini dibebankan kepada masing-masing peserta dengan besaran biaya yaitu 5 juta rupiah per orang, di mana pendanaannya diambilkan dari anggaran Dana Desa”, ujarnya.
 
“Dari 132 desa di Situbondo, hanya 55 desa yang ikut. Tidak hanya ikut 1 bahkan ada yang lebih. Sehingga total keseluruhan sejumlah 75 orang yang mengikuti Bimtek tersebut”, terangnya kembali.
 
Dari keterangan tersebut maka bisa dikalkulasikan berapa keseluruhan biayanya, yaitu jika biaya per peserta adalah 5 juta dikalikan jumlah peserta yaitu 75 orang, maka ditemukan jumlah sebesar Rp. 375.000.000,- (tiga ratus tujuh puluh lima juta rupiah). Sebuah angka yang cukup fantastis di tengah problem finansial yang dialami oleh hampir semua Pemerintah Desa di Situbondo. Hal inilah yang menjadi issuei negatif, apakah hanya menghabiskan anggaran saja?.
 
Menurut informasi Desa Seboro sendiri adalah merupakan salah satu desa mandiri yang ada di wilayah  Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa tengah, dengan status Desa terluas yaitu 1500,5 Ha, dengan kondisi geografis pegunungan sehingga  menjadikan Desa Seboro ini merupakan salah satu desa yang rentan dan rawan bencana. Tapi apakah bisa dijadikan contoh desa yang menjadi kunjungan, namun tidak sama kondisi geografis di setiap daerah itu sendiri.

Shorts ~ Mempesona‼️Dina Lorenza Sapa Penggemarnya‼️Di Wisata Bahari Pasput, Situbondo‼️

Sementara itu, salah satu perangkat di Kecamatan Panji membenarkan hal tersebut, yang sepakat tidak mengikuti Bimtek ke luar daerah karena dirasa perputaran ekonomi tidak masuk disuatu daerah itu sendiri. “Kami sepakat tidak mengikutinya, selain tidak kami anggarkan di Dana Desa. Kami rasa kalau ke luar daerah kami tidak setuju, lantaran perputaran ekonomi daerah tidak berputar di daerahnya sendiri. Misal kalau masih di wilayah Jawa Timur kan enak, masih kita nikmati perputaran ekonominya”.
 
“Selain itu, kami sudah melakukan Bimtek di Banyuwangi beberapa bulan lalu dan Outputnya jelas merancang Pembuatan APBDES Tahun 2023”, pungkasnya.
 
Dan diketahui setiap tahunnya problem SDM di setiap desa se Kabupaten Situbondo, yang rata rata saat penyusunan SPJ dan APBDES selalu terlambat.. bersambung. (Tim/Red)

Berita Terkait

Top