Kecewa ! Bupati Gorontalo Dihadiahi Keranda Mayat dan Didesak Mundur Dari Jabatannya


(Foto: Puluhan masyarakat bersama Asosiasi Kontraktor saat menggelar aksi damai di halaman Kantor DPRD Kabupaten Gorontalo dihadiahi Keranda Mayat Untuk Desak Mundur Bupati Gorontalo. Selasa, (01/03/2022). Red).
 
Gorontalo | Arjunanewsonline.com – Dinilai tidak mampu menyelesaikan berbagai macam persoalan daerah, puluhan masa yang tergabung dalam Asosiasi Kontraktor Kabupaten Gorontalo mendesak Bupati Gorontalo, Prof Nelson Pomalingo mundur dari jabatannya.
 

🔴 Inilah AKSI DEMO‼️Di Depan Kantor DPRD Gorontalo‼️Oleh Puluhan Massa⁉️

 
 
“Turun, turun bupati, turun bupati! Ini merupakan akumulasi kekecewaan kami dari berbagai isu tentang perseolan daerah yang sampai dengan hari ini tidak mampu diselesaikan oleh bapak Bupati Gorontalo,” tegas koordinator masa aksi, Ramli Mapo dalam orasinya di halaman Kantor DPRD Kabupaten Gorontalo. Selasa, (01/03/2022).
 
Ramli mengungkapkan, persoalan yang terjadi di Kabupaten Gorontalo yang hingga saat ini tidak mampu diselesaikan oleh Bupati Gorontalo diantaranya relokasi pedagang pasar tradisional Kayubulan, masalah lahan Hak Guna Usaha (HGU) Dungaliyo, hasil evaluasi aparat desa yang masih meninggalkan perseolan, pengangkatan dan pemberhentian tenaga honorer daerah di Dinas Kesehatan serta pembayaran pekerjaan beberapa proyek yang sudah selesai.
 

🔴 Polemik Sengketa Tanah Waris‼️Desa Kalibagor, Situbondo‼️Akan Dipolisikan⁉️ ((Part 1))

 
“Kami merasa, ada ketidak keseimbangan yang dilakukan oleh pemerintah daerah terhadap kami selaku rakyat Kabupaten Gorontalo. Saya selaku perwakilan Asosiasi Kontraktor telah dijanjikan dan didorong untuk menyelesaikan pekerjaan, tapi buktinya sampai hari ini sudah delapan kali permohonan pembayaran pekerjaan tidak direalisasi oleh pemerintah,” ungkap Ramli.
 
Ramli juga menyangkan pernyataan Bupati Gorontalo di diskusi Forum Demokrasi Gorontalo (FDG) yang disiarkan langsung salah satu media televisi swasta, Senin (28/02/22) malam. Menurut Ramli, seorang Khalifah tidak pantas menempatkan rakyatnya di kasta yang paling rendah dihadapan khalayak.
 

Pemuda Asal Desa Kotakan‼️Terancam Dipolisikan‼️Lantaran Dianggap Berikan Keterangan Keliru‼️

 
“Di diskusi FGD bupati dengan lantang dan seperti tidak memiliki beban menyampaikan, bahwa kontraktor lokal kalau tidak punya modal jadi petani jagung saja. Kurang ajar itu! Siapa bilang kami kontraktor tidak punya modal? Baru pada proses lelang saja kami kontraktor sudah mengeluarkan biaya,” tandas Ramli”. (Udun/Red)

Berita Terkait

Top