Diduga Kuat Oknum Kades Buhu Pangkas BLT Tahap Dua Untuk Masyarakat Miskin


 

(Foto: Kepala Desa Buhu (Usman Palo, SIP), pengganti kades lama yang mengundurkan diri (Wirawan Lamalani), Kecamatan Tibawa, Kab. Gorontalo. Red).

 
Gorontalo | Arjunanewsonline.com – Belum ini warga Desa Buhu, Kecamatan Tibawa, di hebohkan oleh oknum mantan kadesnya  pangkas Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap 2 untuk warga masyarakat miskin melalui anggaran Dana Desa yang seharusnya disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk yang utuh malah di pangkas.
 
Hal itu di sampaikan Pak Johan Auli, dimana dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) di desa buhu tersebut di pangkas oleh oknum kepala desanya yang belum lama ini telah mengundurkan dirinya sebagai kepala desa dan diketahui telah menjadi (Caleg) calon Wakil Rakyatdi di Kabupaten Gorontalo, Selasa, (14/11/2023).
 
Berita ini hingga naik online alias diturunkan karena sampai hari ini oknum kepala desa Buhu, berinisial WL sulit untuk ditemui di kediamannya, bahkan menurut beberapa informasi warga yang korban penerima BLT.
 
“Susah ditemui orangnya pa karena pemilihan sudah dekat. Karena dia ada ba calon anggota DPRD kabupaten”, ungkap warga korban penerima BLT.
 
Lebih lanjut Johan Auli di dampingi bapak Ais Angio yang juga selaku tokoh masyarakat di desa Buhu menambahkan, “Sebenarnya bantuan BLT tahap ke-2 ini akan kami laporkan ke pihak Kejaksaan Kabupaten Gorontalo”.
 
“Karena awalnya bantuan BLT tahap pertama itu berjalan baik, nanti setelah tahap ke-2 ini, penerima bantuan BLT menerima tidak sesuai harapan penerima salah satunya Istri saya. Hadidjah Laila dari dusun durian”, jelasnya.
 
“Bahkan ada penerima BLT itu langsung di datangi ke rumahnya yang kemudian oleh oknum aparat menyerahkan BLT, Ada yang hanya Rp 300 ribu, mungkin lebih dari 7 penerima BLT menerima Rp. 300 ribu dan 1 orang lagi menerima Rp. 400 ribu rupiah yang seharusnya tahap k2 3 bulan itu harus diterima full 900 ribu rupiah ini malah dipangkas alias di korupsi”, imbuhnya.
 
“Pantas pula ada pekerjaan  baik pekerjaan Dranase, jalan tani dan lain-lain tidak memasang papan proyek ada yang di sembunyikan. Walaupun hari ini ada kunjungan dari BPKP mungkin saja hanya mediasi,” ungkap Johan dengan kecewa.
 
Sementara itu, kepala desa Buhu, (Pjs) Usman Palo, S.IP saat di wawancarai awak media di ruang kerjanya mengatakan, dirinya baru saja mengetahui setelah 4 hari bekerja di kantor desa tersebut kemudian mendapat info-info melalui Whatsapp, dimana masalah ini akan dilaporkan ke Kejaksaan. Karena masalah ini diluar pengetauannya, maka ia melalui kepala-kepala dusun agar segera mendapatkan data penerima BLT tahap 2.
 
“Hari ini ada informasi bahwa desa mendapat kunjungan dari BPKP hanya saja waktu saya sedikit karena ada 2 agenda, yang harus saya hadiri di kecamatan. Mengenai masalah penerima BLT. Sementara ini saya masih menunggu masyarakat penerima BLT dan saat ini saya telah melalui kepala-kepala dusun untuk mendapatkan data penerima BLT tahap 2 yang bermasalah”, tandasnya.
 
“Lantas beberapa minggu lalu, saat di undang oleh pihak inspektorat Kadesnya tidak hadir. Untuk urusan pekerjaan tidak memasang papan informasi proyek  itu juga sebelum saya masuk disini, termasuk kegiatan yang disebut (Padat Karya),” tutup kades Buhu, (Pjs) Usman Palo, S.IP kepada media. (Idrak/Red)

Berita Terkait

Top