Jadi Korban Pengeroyokan Pemuda Asal Asembagus Laporkan Polisi, 5 Palaku Segera Diproses !


 
Situbondo | Arjunanewsonline.com – Setelah mendapat perlakuan penggeroyokan oleh 5 (lima) pelaku akhirnya korban resmi melaporkan ke Polisi. Diketahui korban masih pelajar atau mahasiswa asal Desa Asembagus, RT 03 RW 02, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
 
Diceritakannya Tempat Kejadian Perkara (TKP) di jalan umum Desa Parante, RT 04 RW 01, Kecamatan Asembagus. Kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu 24 juni 2023 sekitar pukul 02.15 Wib lalu. Pelaku pengeroyokan itu diduga ada 5 orang bersahabat, inisial A dkk (dan kawan kawan. Red) sesuai dengan Laporan Polisi: LP/B/195/VI/2023/SPKT/POLRES SITUBONDO/POLDA JAWA TIMUR, pada tanggal 24 juni 2023.
 
Kasi Humas Polres Situbondo Iptu Sutrisno ketika dikonfirmasi oleh awak media membenarkan bahwa memang ada warga Desa Asembagus melaporkan atas kejadian tersebut. Rabu, (28/06/2023).
 
”Iya, dan masih proses pemanggilan saksi-saksi untuk dimintai keterangan”, jelasnya. 
 
Menurut informasi yang dihimpun Arjuna News korban mengalami luka-luka hingga tulang hidungnya patah. Kemudian langsung dirawat ke Rumah Sakit di Asembagus oleh orang tua korban dan juga opname atau menginap selama 2 hari.
 
Sementara itu, Miftahul Arifin selaku korban pengeroyokan mengatakan bahwa.
 
“Kronologis peristiwa tersebut memang ada unsur kesengajaan bukan karena salah orang. Mungkin tidak ketemu sama teman saya, akhirnya saya yang menjadi target, hingga saya lah yang dikeroyok mas”, ungkapnya.
 
”Saya tidak kenal sama 5 pelaku dan tidak pernah punya masalah sama dia, sempat menanyakan teman saya itu mas, kebetulan memang teman saya sedang tidak ada ditempat”, sambungnya. 
 
Lebih jauh lagi, “Jadi 5 pelaku yang menghampiri saya dengan kondisi diduga mabuk dan rasa kecewa karena tidak ketemu target utamanya. Tiba-tiba dia langsung memukul dan melakukan tindakan pengeroyokan”.
 
”Tulang hidung saya patah dan memar, hingga saya opname di RS Asembagus selama 2 hari”, jelasnya lagi.
 
Imam Buhari selaku orang tua korban yang melaporkan ke Polres Situbondo menyatakan kekecewaan. Karena dirinya hingga sekarang tidak pernah memukul Mifta melainkan orang lain. Oleh karenanya sangat mengecam perbuatan 5 pelaku tersebut. 
 
”Langkah upaya saya tegas atas kekecewaan saya terhadap pelaku saat ini dan sudah melaporkan ke polisi pada hari Sabtu 24/23 kemarin. Dengan dasar alat bukti Visum dan 5 orang saksi untuk dimintai keterangan”, tandasnya. 
 
Atas kejadian yang menimpa anak saya agar aparat penegak hukum (APH) segera memproses sesuai hukum yang berlaku dan mendapat hukuman yang setimpal”, pungkasnya. (Red)

Berita Terkait

Top